Senin, 9 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah (Jaka)
Oh happy day! Hari ini William dan Manda balik ke kampung! Hehe.. Tapi jangan salah, ternyata ini hari juga menjadi berkabung kedua buat kelompok kami. Saatnya Abi dan Nessia pulang. Mereka bakal nebeng Tania pacarnya Abi yang tinggal di Palasari.
Kami memulai hari dengan packaging Sadeees. Abi dan Nessia akan membawa sample untuk dibawa ke Jakarta. Jadilah kami menyiapkan beberapa Sadeees kemasan 100 gram. Ada yang unik kali ini. Dengan parutan pisang yang lebih tipis, ternyata plastik sudah penuh, padahal berat baru sampai 75 gram. Senangnya! Ada cara baru buat lebih banyak mengambil untung! Hehe..
Terbayang saat Abi dan Nessia pulang, pertanda cuma tersisa Jaka, Dika, dan Lidya disini. Krn Manda dan William pasti baru sampai kesini di siang hari menjelang sore. Tapi terima kasih William! Pagi-pagi seekor ojek menghampiri rumah, membawa sesosok lelaki hampir sipit, yang menggendong sebuah tas ransel besar (juga membawa beberapa daftar titipan). Ternyata William! Kami bersuka ria menyambut William seperti kedatangan Presiden. Haha..
Tak lama kemudian, Tania datang dengan mobil yang sudah lebih dulu menjemput dia. Abi pun tersipu-sipu siap untuk pulang. Nessia langsung terlihat lebih putih krn berseri-seri bertemu kekasih pujaannya yang sudah menunggu di Jakarta. Katanya mau pacaran ke carefour. Haha..
Suasana sepi, sedikit mewarnai kediaman Pak Cecep. Tapi toh tidak berlangsung lama. Kegiatan siang sudah menunggu. William harus menemani Bu Ayi ke balai desa Palasari, buat ikutan kegiatan belajar untuk mitra (keluarga angkat), dari dosen Prasetiya Mulya. Kegiatan ini akan dilakukan setiap hari Senin dan Rabu.
Sementara itu, si pasukan tersisa, Jaka Dika dan Lidya akan mengontrol ke warung sekitar yang sudah dititipkan Sadeees. Dengan penuh detak degub jantung yang cukup kencang, kami mulai berjalan. Tapi alangkah senangnya kami melihat perkembangan produk kami tercinta. Dari 5 warung besar yang dititipkan, produk Sadeees hanya tersisa 2-3 plastik. Untuk percobaan pertama masuk pasar, hasil ini cukup membuat kami tersenyum. Beberapa saran dan kritik kembali kami terima dari para empunya warung. Ayo! Maju terus Sadeees! Hehe..
Setelah menikmati bakso Ojolali di samping Pasar Ubud, kamipun mengarah pulang. Sepi! William & Bu Ayi belum pulang, Pak Cecep juga ga ada. Suara Depit dkk tidak meramaikan rumah. Suasana ini bertahan sampai kurang lebih 1 jam. Ga enak deh, bener-bener kerasa sepi.
Perlahan-lahan kehidupan di rumah kembali normal. Dan akhirnya! Yang juga paling ditunggu-tunggu! Amanda dataanng! Dijemput koh William ke rumah kelompok Tyo di Pulosari bagian bawah. Senangnya melihat keceriaan Manda yang juga membawa daftar pesanan dengan beberapa kantong plastik berlabel Hero (terima kasih juga buat ibunya Manda yang sudah banyak membelikan, hehe..). Ada snack, obat, bumbu masak, dan belasan barang lainnya. Haha..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment