Day 18

Kamis, 19 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah

Sebelum kami lanjutkan blog hari ini, kami sarankan buat semua yang baca, cepatlah anda menutup window ini sekarang! Karena kami sudah sepakat menjadikan hari ini sebagai hari ter-bosan, ter-gapenting, ter-gaadayangbisadiceritain, ter-gajelaspokoknya.

Mau tau apa yang kita lakuin seharian?
Pagi hari sudah harus packaging Sadeees. Karena hari ini Abi dan Nessia bakal pulang ke Jakarta. Sementara label titipan pacarnya Manda baru kami terima kemarin sore. Jadilah dengan terkantuk-kantuk, Jaka yang dibantu Abi dan William perlahan-lahan melakukan labeling dan sealing produk Sadeees. Dan Jaka mengambil kesimpulan, kalau sealing di pagi hari itu sangatlah tidak menyenangkan. Hehe..

Setelah melepas kepulangan Abi, kami hanya mampu menatap dengan seksama dagangan sirup yang hari ini kembali menambah satu warna, yang biasa disebut hijau, dan terasa seperti melon. Maksud hati pengen menarik lebih banyak konsumen, ternyata si sirup melon justru menurunkan pasar teh, sirup merah, dan jeruk. Laku banget! Haha.. Tapi seperti 2 hari sebelumnya, dagangan kita ludes! Dengan para repeat buyer dan peak time pembelian yang sama. Kamipun sudah mulai hafal wajah-wajah pembeli setia. Dan sudah bisa menebak rasa yang mereka inginkan dari gerakan mata. Hehe..

Menjelang sore, Nessia terlihat sibuk dengan handphonenya. Ternyata si kekasih hati lagi on the way menjemput, dan nyasar. Haha.. Telfon terakhir, si pacar menyebutkan kalo lagi di depan kantor Gunung Salak. Dan itu jauh banget! Jalan yang berbeda dengan arah ke Pulosari ini. Kasihan. Hehe..

Setelah melalui perdebatan cukup panjang, terlihatlah seekor Toyota Camry berwarna abu-abu, mendekat ke rumah kami. Ntah disengaja atau tidak, kuda besi itu hanya melewati rumah pak Cecep, padahal Nessia sudah lambaikan tangan. Haha.. Si pacar Nessia pun hanya tertawa manis disaat Nessia bergegas menelfon. Haduh, aneh. Hehe..

Tak lama kemudian, kami pun dikenalkan dengan sang pacar yang juga membawakan kami beberapa sari roti dan juga obat Lelap titipan Dika. Haha.. Indahnya melihat kedamaian di dunia, yang bisa menyatukan 2 ras berbeda dalam sebuah hubungan kasih. Hihi.. Aduh, susah jelasinnya. Mereka berdua itu beda 180 derajat. Bahkan dari besar kelopak mata sdh beda. Ditambah warna kulit yang sangat berbeda terang gelapnya. Ga nyangka deh pokoknya. Hehehe.. Jangan marah yaa, Nessia dan pacarnya. Kita cuma mencoba untuk bercerita disini..

Setelah Nessia berpamit pulang, kami pun .............................. bosan.

Menyadari cerita senior kami yang menyebutkan kalau akhir-akhir minggu ketiga itu, bner-bener mulai ngebosenin. Ga jelas mau ngapain. Ya beginilah. Untungnya kelompok yang lucu ini ga pernah kehabisan bahan tertawa. Tapi ya kita udh ngerasa aneh juga sih. Hal-hal yang ga terlalu lucu, bisa-bisanya kita ketawa ngakak. Haduh, emang udh agak ga waras ini otaknya. Haha..

Santapan ayam goreng untuk yang kedua kalinya selama di Pulosari, cukup menghibur kami. Senangnya, udh lama ga makan daging hewan darat. Hehe.. Tanpa perlu teriakan “Lidyaaaa!!! Makaaaannn!!!” dari bu Ayi atau bu Pipi, kami langsung memanjangkan tangan ke meja makan menghancurkan tiap helai daging ayam goreng dengan lahapnya. Hehe..

Tawa terakhir malam ini diperoleh dari film Just Friends yang sangat menghibur, dan membuat Lidya dan Manda pengen ngebunuh semua karakter di film itu. Ayo semua harus nonton! Hehe..

Besok kita bakal ngajar. Semoga lebih banyak cerita seru ya. Terima kasih masih mau stay di blog hari ini. Mohon doanya demi ketidak-bosanan kami di hari-hari ke depannya. Atau mungkin ada yg berniaþ jenguk kesini? Hehe..

Nite nite nite good nite..

No comments:

Post a Comment