Day 11

Kamis, 12 Februari 2009
written by : Amanda Siallagan

Hari ini para Sadeeestis berniat buat melanjutkan rencana semalam untuk memastikan si TomPit (Tomi dan Depit) buat gak jajan. Tetapi apa daya, niat kami buat bangun subuh alias jam 5, yang mana adalah jam bangun si TomPit, berakhir dengan kegagalan. Boro-boro jam 5, Amanda yang kembali bangun paling pagi aja, sudah dipamerkan jarum jam yang menunjukkan pukul 7.30. Manda pun langsung membangunkan William yang menjadi pengawas utama. Haha..

DOR! Ketauan! Pas banget waktu William keluar, si Tomi lagi mengendap-endap ke warung. Bukan cuma Tomi, Depit yang sudah lebih dulu di warung, langsung ngebuang uang 3 ribu yang diam-diam diberikan Bu Ayi tadi pagi. “Depit ga mau jajan!”, sambil melempar uang. Tomi yang berusaha menjadi pahlawan kesiangan pun langsung mengambil uang dari tanah, “Nih, Depit jajan!”, sambil melempar kembali uang tersebut ke Depit. Haha..

Sekalian jalan-jalan, kami berempat (minus Nessia, Jaka, dan Dika yang masih di Jakarta), ngikut ke sekolah TomPit, dan memastikan kalo mereka ga jajan. Hehe.. Sekedar info, si Tomi itu sebenernya sekolah di Jakarta. Tapi dia ngikut ibunya, si bu Pipi yang lagi stay di Pulosari buat pengobatan tulang. Jadi dia ngikut terus deh ke sekolah Depit. Hehe.. Di sekolah, kami ketemu bu Ilis yang lagi jadi guru., Bu Ilis ini salah satu orang tua angkat senior kami di kegiatan serupa tahun lalu.

Bu Ilispun menawarkan kami untuk ikut mengajar. Jadi selain menciptakan suatu produk, kami juga ditugaskan kampus untuk melakukan hal lain dalam hal membina, seperti mengajar di sekolah. Tapi kali ini, dengan alasan belum mandi, kami mengurungkan niat untuk ikut mengajar. Tapi tunggu aja di blog ini ya! Dalam waktu dekat, kita akan beraksi sebagai guru. Haha..

Selesai kegiatan mengantar, kami pulang ke rumah untuk menikmati semangkuk indomie hangat yang senantiasa menemani di pagi hari. Sambil menonton si Doel yang kembali ditayangkan RCTI. Hehe.. Tapi tak lama kemudian, gerombolan ibu-ibu tim produksi Sadeees sudah datang! Kali ini target kami memberikan bumbu untuk 3kg keripik pisang yang sudah digoreng sebelumnya.

Proses produksi kali ini berjalan lancar. Tapi kami menyadari, alangkah baiknya apabila kegiatan ini bisa menghasilkan Sadeees lebih banyak dan lebih cepat setiap harinya. Walaupun masih tergantung permintaan pasar. Ya kita lihat saja kedepannya. Semoga seiring berjalannya waktu, proses produksi bisa berjalan semakin baik. Doakan ya!

Produksi selesai, merapatlah sesosok wanita putih sipit, diapit beberapa pasang mata yang terus menebar senyum. Nessia pulang! Lengkap dengan iringan orang tua beserta tantenya, yang langsung mengunjungi rumah Pak Cecep. Mereka juga menyaksikan hasil produksi di dapur. Dan wow! Pesanan 2kg langsung dinyatakan on the spot! Hore! Hehe..

Gak cukup mnyumbang sales, ternyata Nessia juga membawa hawa Jakarta berupa JCO sebanyak 2 lusin! Sontak bocah-bocah setempat yang dalam bimbingan TomPit, memanjangkan tangannya ke 2 buah box donat berwarna orange itu. Tapi ternyata bukan cuma mereka kok, kami juga ikutan girang. Hehe..

Setelah mengantar keluarga Nessia ke kuda besi (mobil) dengan senyuman lebar, kami melanjutkan makan donat dan makan siang dengan buntil. Dan kembali! Pasukan cilik ngajak main kartu. Hadoh! Kali ini cuma William seorang yang masih sabar menemani semua makhluk cilik itu bermain.

Tak lama kemudian, tim pengawas datang. Kali ini diwakili oleh Eja dan Seki yang numpang makan krupuk, ngeliatin pasukan kecil main kartu, sambil nunggu pesanan martabak mereka. Seki juga sempet ikutan main kartu. Tapi berhubung cepet menang, dan takut hokinya ilang, dengan segera dia menyudahi permainan. Hehe..

Permainan hari ini berlanjut sampai sekitar jam 4. Kayanya ini bener-bener harinya Tomi. Dia terus-terusan ngalahin si Depit sambil terus mengeluarkan ledekan maut. Haha.. Tapi! Suatu saat dimana Tomi akhirnya harus mengaku kalah, dan koh William langsung ngambil air sebagai hukuman, eh dia malah nangis! Haduh gawat deh. Nangis beneran ga bisa berenti. Koh Willi merasa bersalah, Abi yang gak bertanggung jawab langsung kabur dan mandi. Jadilah Amanda dan Lidya kebingungan harus ngapain. Untungnya pahlawan sylvi (anaknya bu Ayi yang paling tua) datang dan langsung menggendong dan membawa kabur si Tomi. Lega. Hehe..

Rasa bosan melanda, kami sekelompok pun ikutan kabur (tanpa mengajak Abi yang curang udh kabur duluan. Hehe..). Ga tanggung-tanggung, kami kabur ke talang (pangkalan angkot, jalan kaki sekitar 30 menit), buat makan di planet Bakso, sekalian nagih uang hasil penjualan Sadeees ke warung-warung dan menarik sisa produk karena sudah ada versi revisi yang terbaru. Jadi, produk yang sudah disebar ini, kami anggap reject sekarang. Syukur, dari total 50 plastik yang kita sebar, hanya tersisa 5 plastik ukuran 25 gram.

Abi berhasil menyusul. Ternyata, ada berkah dibalik kunjungan kami ke Planet Bakso kali ini. Kami mendapatkan masukan berarti untuk produk kami. Terutama masalah kemelempeman produk. Semoga bisa bermanfaat untuk produksi ke depannya. Amin.

Sudah jam 5, sebelum langit menggelap, kita pun pulang meureun (Meureeeeuuunn!) Hehe.. Ada yg lucu masalah “meureun” ini. Jadi bu Ayi itu seneng banget ngomong pake meureun, yang artinya kali / mungkin. Tapi kadang-kadang letak meureunnya ga pas! Jadi setiap dia bilang meureun, kita pasti langsung sama-sama teriak “meeeuurreeeuuunnn” haha..

Kami menghabiskan malam dengan nge-puls lagi! Selamat malam kang Nana! Hehe.. Udah lama ga belajar bahasa Sunda, malem ini kita akhirnya main cerdas cermat bahasa Sunda! Kang Nana melontarkan pertanyaan berupa kata-kata bahasa Sunda dan kita harus mengartikan. A'a Suleh (adiknya kang Nana) bantu kasih clue buat kita. Lidya yang getol banget nebak segala rupa jawaban, dpt skor yang lumayan berkat kerja kerasnya. Hehe..

Tapi jangan salah dulu, skor 10 Lidya ternyata baru bisa menyamakan skor Abi. Nessia bermain di tengah dengan skor antara 3 atau 4 (lupa, hehe..) Sementara Manda hanya mendapat skor 2 karena sibuk telponan gosip sama Dito sang pacar. Tapi anehnya, koh Willy yang ga ngapa2in, ga bisa dpt satupun skor, alias NOL! Haha..

Sudah lah, cukup panjang hari ini ya? Saatnya meng-email blog ini ke Jaka di Jakarta buat direvisi dan dipublish (iya Manda, gw akui paragraf ini bukan lo yg nulis, ya itung-itung biaya gw revisi lah ya, jual nama dikit, hehe.. -Jaka-) mau gambaran cerita di hari Jumat besok? Kita bakal ngajar loh! Jadi tungguin ya cerita serunya..

Selamat malam!

No comments:

Post a Comment