Day 19

Jumat, 20 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah

“Kok sekarang susah banget bangun subuh ya?”, keluh Jaka pada kami semua, tepat pukul 7.30 pagi. Disaat semua sudah terbangun, kecuali (pasti udh pada tau ya) Dika yang setia dengan angka 9 di jam. Haha.. Ada yang aneh disini, kalo kita kebangun lebih dari jam 8, itu rasanya udh kesiangan banget. Padahal itungannya hari libur kan? Coba bayangkan kalo di Jakarta. Hehe..

Jam 8 tepat, kami berempat (Amanda, Lidya, Dika, William) mulai mengupas kulit pisang untuk bahan produksi hari ini. Sementara Jaka sudah harus berjalan kaki ke Palasari, bareng Dipta yang menghampiri, buat rapat rutin mingguan. Lumayan seru juga ktemu temen-temen yang udh lama ga bersua. Di rapat ini, dibahas sekitar perkembangan produk tiap-tiap kelompok, ngebahas masalah yang ada, trus info tentang bazar tgl 28 Februari juga.

Yang paling menarik perhatian adalah kemungkinan bergantinya nomor izin Dinas Kesehatan. Gila! Kelompok kita udh cetak hampir 6000 label Sadeees, yang juga tercantum nomor izin DinKes itu. Jadi nomor akan diganti apabila produk kita tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Terutama masalah bentuk. Semoga Sadeees ga diganti ya nomor izinnya. Mohon doanya teman-teman!

Sepulangnya si Jaka, kegiatan jualan minuman sudah berjalan. Suasana yang cukup panas sangat mendukung penjualan minuman dingin kami. Uniknya, semakin kesini, semakin kami hafal muka-muka pembeli di tiap peak hour penjualan. Haha.. Jadi biasanya anak-anak itu datang bergerombol. Mungkin krn malu kalo beli sendiri. Kami sekelompok pun selalu berteriak “Incoming..!!” setiap melihat gerombolan yang datang. Diikuti TomPit (Tomi dan Depit) yang memberisikkan “Kamiiing..!” Haha..

Sementara itu kegiatan produksi terus berlanjut. Ibu-Ibu tim Sadeees ga pernah keilangan semangat buat produksi kayanya. Sekedar info, jadi mereka ini seperti karyawan Sadeees, yang nantinya akan sharing profit sama mitra kami yakni keluarga Pak Cecep. Lumayan juga kan jadinya buat mereka? Makanya tim Sadeees ini selalu semangat buat produksi. Dan yang mengenaskan, semangat mereka telah menelantarkan kami yang jadi ga punya kerjaan. Hehe..

Jam 14.30, saatnya ngajar! Yep, hari ini kita kebagian jatah lagi buat mengajar kelas 6 SD Madrasah di deket rumah. Tapi, berhubung Abi dan Nessia ga ada, jadinya kita ga ngajar Mandarin, melainkan English. Hehe.. Tapi kali ini Dika yang bermain bola dan William yang menjaga dagangan sirup, tidak ikut serta dalam kegiatan mengajar. Dengan pakaian seragam ComDev, jadilah pasukan Jaka Lidya dan Manda yang harus membagi ilmu mereka yang pas-pasan ke anak-anak SD.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa seluruh mata tertuju pada kami. Dulu awalnya agak tegang juga diliatin ratusan anak kecil gitu, tapi sekarang? Ya sudah lah ya. Haha.. Bertemu bu Lilies di ruang guru, akhirnya kamipun digiring ke ruang kelas 6 yang sudah menanti. 1 setengah jam yang diberikan, kami pergunakan dengan baik. Dan syukur, berjalan sangat lancar. Anak-anak itu ga buta banget bahasa Inggris. Jadi ga terlalu susah buat kami mengajar bahasa Inggris dasar.

Ada yang semangat, ada yang malu-malu, tapi ada juga yang di atas rata-rata kelas kepinteran bahasa Inggrisnya. Banyak hal lucu di kelas ini yang sulit kami ceritakan di blog. Hehe.. Suasana kelas yang kondusif, tidak diikuti oleh gangguan dari luar kelas yang sangat amat memancing emosi. Ntah iseng atau emang berniat mengganggu, anak-anak di luar itu selalu membuat keributan. Terutama mengetok-ngetok pintu dan jendela, atau sekedar meneriakkan kata-kata ga jelas yang terkesan meledek.

Jaka dan Lidya masih bisa menahan emosi dan tetap konsentrasi mengajar. Tapi tdk demikian dgn Amanda. Dia berlari keluar dan membalas meneriaki anak-anak yang menganggu terutama yang mengetuk-ngetuk pintu. Sumpah serem banget dia marahnya. Walaupun 3 orang pengajar ini berdarah Sumatra Utara semua, tapi ternyata Amanda memang yang paling murni dan kental. Hahaha.. Toh, amukan Manda hanya berguna buat sementara. Hadoh capek deh.

Setelah mengajar, kami pun pulang dan melihat dagangan sirup yang sudah ludes habis bersih. Laku trus ya? Haha.. Tak lama kemudian, Jaka pergi bermotor sama Pak Cecep buat gunting rambut (apanya yang dipotong? Bukannya udh botak? Haha..) di salon setempat. Dengan misi lain yakni membotaki pak Cecep juga.

Kurang lebih 30 menit, Jaka kembali dengan keadaan rambut yang kependekan (menurut Lidya), dan Pak Cecep yang masih berambut normal. Yah gagal, ternyata Pak Cecep bisa dengan apik menolak paksaan si Jaka buat ikut ngebotakin. Hehe..

Air di rumah lagi agak keruh sore ini. Ntah kenapa. Tapi tidak mengurungkan niat kami buat Mandi. Berbekal satu tutup botol Detol, kami meyakinkan hati kalau air itu bersih. Kecuali si Jaka yang beralasan udh mandi sebelum jumatan td siang. Dia membersihkan rambut dengan keramas dan bilasan oleh sebotol besar aqua. Doakan besok udh beneran udh bersih lagi ya! Hehe..

Suasana malam rutin kembali kami jalankan. Berkumpul di ruang tamu, pintu terbuka, tiupan angin yang imut tapi DINGIN, diselingi nelfon pacar (bagi yang punya), ada Lidya yang facebooking dgn HPnya yg berbatre bocor, Nessia yang paling sibuk smsan dengan HP klasiknya, si Jaka yang selalu berusaha meramaikan suasana rumah dengan tingkah-tingkah gak stabil (istilah dari Fikar, thank you), Amanda yang ..... hmm, dia kalo malem cuma pacaran aja kynya, oh iya sama ngemil! Haha.. Atau si Dika yang menepuk-nepuk lututnya layaknya bermain drum. Hadoh, ga jelas.

Tak ada keramaian dari iPod berspeaker kecil krn lagi dipinjem sama kelompok Heidy. Makin ga jelas, akhirnya kami bergosip aja. Dari yang pantas, sampe ga pantas atau bahkan ga perlu diomongin. Haha.. Tanpa kunjungan ke kang Nana, kami akhiri malam dengan sebuah film berjudul The Bucket List. Hmmm, bagus juga, layak tonton. Hehe..

Teman-teman, jangan terlalu banyak berharap dengan blog besok. Lidya dan William bakal ke Jakarta, brangkat subuh. Dan Nessia, sesuai kabar burung, katanya baru mau balik kesini sore. Jadi tersisa Dika, Jaka, dan Manda. Kalopun ada Nessia, kami juga kurang yakin kalau dia bisa meramaikan suasana. Haha.. Liat besok deh, gimana nasib malem minggu kita.

Bobo bobo.. Udh malem mereeeuunn!!

No comments:

Post a Comment