Day 30

Selasa, 3 Maret 2009
written by : Muhamad Septiansyah

Tidak terasa ini sudah ke-30-kali-nya kami terbangun pagi di rumah Pak Cecep sekeluarga. Hari ini juga sekaligus menjadi hari terakhir kami menetap di Desa Pulosari yang dingin ini. Ntah lah, sampe bingung harus nulis apa disini. Sedih..

Jaka terbangun paling pagi, karena dia sengaja memasang alarm pukul 6.30, untuk persiapan packaging akhir Sadeees yang akan dibawa ke Jakarta. Proses packaging pun dia mulai sendiri. Sambil perlahan-lahan anggota kelompok lain terbangun dan membantu.

Suasana rumah terasa sepi. Bu Ayi yang biasanya berisik, terlihat banyak diam. Paling terkadang hanya terdengar suara berisik dari Tomi dan Depit. Pak Cecep sibuk mengurusi 7 buah kardus yang berisi oleh-oleh untuk kami, dibantu oleh Bu Ayi juga.

Sarapan terakhir yang dimasak oleh Bu Pipi. Hari ini cukup spesial, kamu menghabiskan stock kornet dan nugget. Ditambah dengan nasi goreng khas Bu Pipi. Kami pun makan cukup lahap. Selesai sarapan, kami sekelompok mulai berkemas akhir. Merapihkan barang-barang untuk siap dibawa pulang. Tutor sudah memberikan info kalau bus datang jam 12 siang.

Sungguh rasanya malas sekali bergerak. Ingin menambah 1-2 hari lagi. Ntah untuk apa, tapi niat untuk pulang memang tidak ada. Bayangan keramaian dan hiruk pikuk Jakarta juga tidak cukup menggoda kami.

Satu per satu kami bergantian untuk mandi. Mandi terakhir di kamar mandi kecil dengan air yang super dingin itu. Hehe.. Kami juga mencoba membawa suasana rumah ramai dengan mengajak Bu Ayi banyak bercanda. Walaupun kami tahu kurang berguna, tapi lumayan lah. Keliatan bgt bu Ayi sedih kita mau pulang.

Tadi malem, dia udh bilang "Pasti nanti Ibu nangis setelah kalian pulang.." Haduuuuhhhh Ibuuuu...

Kami sudah siap. Menunggu bus sambil duduk di ruang tamu. Toh si bus besar itu akan parkir di lapangan voli depan rumah. Beberapa kelompok sudah menitipkan barang di depan rumah kami. Bu Ayi semakin terdiam. Begitu juga kami. Obrolan hanya berisi dengan mengenang masa-masa selama sebulan di Pulosari. Tertawa-tawa, tapi sedih juga.

"Bisnya dataaaanngg!!", teriak Pak Cecep.

Ntah kenapa, tiba-tiba sekitar rumah kami ramai. Semua warga desa yang kenal dengan kelompok Sadeees, dari yang sering nongkrong di warung, anak-anak muda sekitar, kang Nana dan keluarga, Ibu-Ibu tim Sadeees, tukang martabak, khotib Jumat, semua hadir. Sedih rasanya dilepas segitu banyak orang.

Barang sudah naik bus, kami ber-7 menyempatkan kembali masuk ke rumah. Setelah pengecekan ulang barang-barang, kami berkumpul di ruang tamu, sedikit berdoa untuk kelancaran produk ke depannya. Lalu yang cukup sedih, kami menyaksikan Abi mencoret angka 3, yakni tanggal hari ini, di kalender Gerindra. Pertanda perjuangan kami disini juga selesai.

Kamipun juga berkomitmen, jangan sampai ada yang menangis di depan bu Ayi. Nanti dia makin sedih. Setelah itu kamipn keluar. Langsung pamit ke Pak Cecep, Bu Ayi, Bu Pipi, Tomi dan Depit. Sedih banget rasanya. Susah dijelaskan. Terlihat mata Bu Ayi sudah memerah, tapi kami bawa ke becanda saja. Setelah bermaaf-maafan dan berterima kasih, kami juga menyalami mereka yang datang melepas kami.

Tujuan terakhir, kang Nana, yang duduk di warung sebrang kiri rumah kami. Setelah sukses menahan tangis depan bu Ayi, Jaka yang pertama kali menyalami kang Nana cukup terkejut melihat kang Nana langsung nangis sampe ga bisa ngomong. Lidya pun langsung berteriak "Loh kang Nana jangan nangiiiisss..!" tidak berguna, hampir kami bertujuh langsung meneteskan air mata disebabkan oleh kang Nana..

Sedih rasanya.. Meninggalkan suatu kehidupan yang sudah kami jalankan secara rutin selama 1 bulan.. Semoga kegiatan ini banyak manfaatnya, dan produk Sadeees juga lancar terus selama masa praktek 1 semester ke depan..

Kami pun beranjak ke Jakarta, kembali ke rumah masing-masing..

Sebelum kami mengkahiri blog ini, kami ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya untuk semua pembaca setia blog Sadeees..

Kalo ada yg penasaran sama Sadeees, langsung aja hubungi kami ya!

Kami akhiri dulu perjalanan Sukabumi, nanti kalau ada cerita lagi, pasti kami update disini..

Assalamualaikum!

Day 29

Senin, 2 Maret 2009
written by : Lidya Harahap

Tidak terasa, besok kita sudah akan kembali ke Jakarta. Kalau begitu hari ini hari terakhir produksi yang bisa dijalankan dengan hadirnya kami di Sukabumi! Kami memutuskan untuk syuting video produksi di pagi hari agar tugas kami disini terlaksana dengan baik semuanya.

Setelah pagi hingga siang hari yang melelahkan karena sibuknya produksi dan syuting, kami memutuskan untuk jalan-jalan dan foto-foto dengan pemandangan pegunungan. Menjelang sore, kami kecuali koh Wili yang ternyata sedang bertukar cerita dengan bu Ayi di belakang. Anak-anak lain sudah jejeritan manggil ko Wili. Semenjak tidak ada sahutan yang berarti, kami memutuskan untuk meninggalkan ko Wili. Kasiaann.. Hehe..

Jalan ke arah sawah dan pegunungan cukup melelahkan. Tapi lelah terlupakan karena pemandangan yang indah. Hehe.. Dramatis! Setelah puas difoto oleh bang Jaka di sawah dan gunung, sekarang giliran Manda dan Jaka yang minta difoto sekaligus uji nyali. Kenapa? Karena mereka memilih untuk foto di sungai bebatuan, dimana air sungai mengalir dan menghanyutkan. Hahaha.. Untung tidak terjadi apa-apa alias semua selamat.

Malam terakhir disini menyenangkan! Bu Pipi masak nasi liwet dan ikan nila goreng! Makanan favorit kami disini! Setelah kenyang makan, kami kumpul di depan tv dan mulai cerita-cerita dan berbagi tawa. Bu Ayi sudah mulai menunjukkan hawa kesedihan menuju kepulangan kami. Tapi kami selalu berusaha untuk mengaligkan pembicaraan. Hehe..

Sebelum tidur, kami sempatkan diri untuk terakhir kali mengunjungi kang Nana di malam hari. Sedih banget rasanya. Kami seperti biasa duduk di teras Kang Nana. Tapi anehnya Kang Nana sama sekali tidak menemani kami. Dia tetap di dalam rumah. Merasa kesal, tak lama kemudian pun kami berpamitan. Tiba-tiba, Kang Nana sudah menyiapkan oleh-oleh untuk kami semua. Tiap anak mendapat satu plastik opak, kerupuk, dan kawan-kawan yang sudah terbungkus rapi menjadi 7 bungkus, lengkap dengan pitanya. Jadi sediih! Ternyata kang Nana tadi menghilang itu untuk menyiapkan oleh-oleh buat kami semua. Sampe ketemu besok pagi ya kang..

Tak ada acara nonton DVD, malam ini kami tutup dengan tidur nyenyak. Karena besok pagi kami harus menyelesaikan packaging untuk Sadeees yang akan dibawa ke Jakarta. Semoga bisa bangun deh ya..

Mohon maaf ngetik blog hari ini seadanya.. Sampai jumpa di blog hari terakhir!

Day 28

Minggu, 1 Maret 2009
written by : Muhamad Septiansyah

Ayo bazaar lagi!

Semangat? Tidak sama sekali. Haha.. Entah kenapa bazaar hari kedua ini cukup memalaskan. Hampir seluruh anggota kelompok Sadeees, masih menempelkan badannya di kasur masing-masing. Padahal si ayam pun sudah capek berkokok. Mungkin krn udh jam 8 kali ya? Hehe..

Satu demi satu, kami bergantian mencuci muka dan sikat gigi. Lalu menyiapkan semua perlengkapan bazaar, terutama produk. Semestara hiasan booth seperti pohon pisang dan backdrop, kami tinggal di balai desa. Semua siap, begitu juga si mobil pick up biru yang sudah stand by di depan rumah, siap mengangkut kami semua ke balai desa.

Yang mengejutkan, ternyata William yang sudah bangun paling pagi, terlebih dahulu belajar mengendarai si pick up biru yang bergigi manual samping setir mobil. Haha.. Yep, William yang bakal menyetir mobil berumur 20 tahun ini ke balai desa. Semoga ga mogok deh ya. Hehe..

Syukur syukur syukur, perjalanan cukup lancar. Waktu 10 menit sudah cukup untuk mengantar kami ke tempat bazaar. Tapi yang namanya sial ya tetap sial. Akhirnya si biru mogok juga. Tepat di depan booth Sadeees. Alhasil, kami harus mendorong sampai ke tempat parkir. Hehe..

Bazaar hari ini berlangsung lebih seru. Pengunjung yang datang lebih ramai. Lomba-lomba juga lebih menarik, terutama lomba joget. Seru banget ngeliat Lidya yang hebo berjoget di atas panggung bareng beberapa mahasiswa yang lain. Haha.. Sementara Amanda dan Abi masih bersemangat untuk jualan Sadeees keliling. Dika dan Nessia sibuk berjualan sirup. William masih sekuat tenaga menghancurkan setumpuk es. Jaka? Selalu setia dengan kameranya untuk foto-foto. Hehe..

Untuk penjualan produk, hari ini kami melancarkan strategi baru. Kami lebih mengutamakan penjualan kemasan 75 gr dengan harga khusus, dibanding kemasan 25 gr. Dan apabila membeli 2 bungkus Sadeees 75 gr, berhadiah satu sachet detergen. Hasilnya cukup baik. Lebih dari 50 bungkus Sadeees ukuran besar itu terjual. Diikuti penjualan sirup yang juga sangat meningkat. Hasilnya? Tentu profit yang lebih banyak. Hehe.. Sadeees kembali menempati urutan 3 besar dari jumlah keseluruhan 14 produk.

Di tengah-tengah acara, kami berencana untuk membuat surprise kedua untuk Bu Ayi. Jadi setelah istirahat makan siang, kami sekelompok naik ke atas panggung. Ceritanya ingin tampil, mengajak mitra alias si bu Ayi. Basa-basi sedikit di atas panggung, membuat bu Ayi bingung dan sedikit malu. Lalu, kami tampilkan seloyang kue tart yang belum dipotong tadi malam. Kamipun menyanyikan selamat ulang tahun untuk bu Ayi, bersama seluruh pengunjung. Kasian si bu Ayi, sampe merah mukanya. Hehe.. Selamat ulang tahun ya ibu!

Kegiatan bazaar hari ini kami akhiri dengan foto keseluruhan mahasiswa di depan balai desa. Lalu, satu-persatu William mengantar kami semua kembali ke rumah dengan motor Pak Cecep. Berhubung si pick-up biru sudah dibawa empunya untuk dibenarkan di bengkel. Terima kasih ya William, engkau sungguh sabar bolak-balik 7 kali dari balai desa ke rumah, dan begitu juga sebaliknya. Hehe..

Kami menghabiskan hari untuk beristirahat. Tubuh terasa lemas. Waktu malam kami gunakan untuk makan, nonton dvd, dan tidur. Tanpa kunjungan ke kang Nana. Suasana sedih mulai datang, mengingat besok adalah hari terakhir kami di desa Pulosari.

Penasaran apa yang kami lakukan di hari terakhir? Tunggu blog selanjutnya ya! Mohon maaf kalau ada keterlambatan update..

Selamat malam!

Day 27

Sabtu, 28 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah

Hari terakhir di bulan Februari.. Pertanda 3 hari menuju kepulangan kami ke Jakarta. Tapi sebelum pulang, tantangan besar menanti. Saatnya Bazaar!

Bazaar ini diadakan di Balai Desa Palasari, diikuti oleh 14 kelompok untuk memamerkan dan menjual produk masing-masing. Diadakan selasa 2 hari. Hari ini dan besok. Tiap kelompok mendapat meja kecil ukuran 1,5 x 1 m. Dan dengan minimnya sumber daya karton dan alat hias lainnya, kami diharuskan men-design booth kami masing-masing sekreatif mungkin. Seru kan? Hehe..

Kemarin, kami sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk menghias booth. Manda membawa karton display besar berwarna orange dari Jakarta. Kami manfaatkan untuk mendisplay tulisan Sadeee sebesar mungkin. Huruf S paling depan, kami susun dengan tempelan pisang yang dibentuk menjadi huruf S. Sementara sisa huruf lainnya kami manfaatkan karton berwarna kuning. Kami juga menempelkan stiker logo Sadeees. Tambahan hiasan berupa daun pisang beserta foto keluarga.

Pak Cecep tidak kalah kreatif, dia membuat rak display untuk produk Sadeees. Murni dibuat sendiri dari sisa-sisa kayu di rumah. Keren banget, terkesan elegan. Haha.. Dan yang paling menakjubkan, pagi-pagi tadi si Abi sama Pak Cecep, menebang satu buah pohon pisang, untuk tambahan hiasan booth kami di bazaar nanti. Jadi Sadeees ukuran 25 gr akan digantung di pohon pisang. Dan mereka yang ingin membeli, memetik sendiri Sadeeesnya dari si pohon.

Barang yang banyak, ditambah jauhnya jarak dari rumah kami ke Balai Desa Palasari, tidak memungkinkan kami untuk berjalan kaki. Jadilah kami langsung menghubungi mang Ade si juragan angkot kuning. Sangat disayangkan ternyata mang Ade juga lagi ga narik angkot. Sakit kayanya. Kamipun semakin bertambah pusing.

Tiba-tiba, terlihat sesosok pick-up warna biru yang biasa diparkir di rumah Umi, sedang dipanaskan. Kami langsung berniat untuk menumpang ke balai desa. Setelah bu Ayi mendapatkan orang yang bisa menyetir, akhirnya kami diantarkan! Hore! Dengan semangat, kami menaikkan seluruh perlengkapan stand Sadeees ke pickup. Setelah seluruh barang tersusun rapi (termasuk pohon pisang), kamipun satu persatu menaiki bak pick-up secara bergantian. Balai Desa! Kami datang! Haha..

Tenag dulu teman-teman, ternyata cobaan kembali melanda. Baru seperempat jalan menuju Balai Desa, mobilnya mogok. Hadoooh.. Alhasil kami harus mendorong di jalanan sempit setengah menanjak. Tenaga terkuat sudah dikeluarkan, tapi mobil tak kunjung menyala. Usut punya usut, ternyata bensinnya abis. Haduh! Pak Cecep langsung lari ke rumah warga setempat yang jual bensin. Momen ini kami manfaatkan buat foto-foto bareng si pick-up biru. Hehe..

Bensin datang! Langsung diminumkan ke si biru. Dan, tetap ga berhasil. Usut punya usut lagi, ternyata salah tangki bensin. Emang dasar mobil taun 80an yang udh dimodif sedemikian rupa. Tangki bensin yang berfungsi ternyata ada di belakang jok pengemudi. Aneh banget deh. Haha.. Setelah kurang lebih 20 menit, kami berhasil sampai di Balai Desa Palasari akhirnyaa..

Kami langsung menyiapkan booth. Begitu juga kelompok lainnya. Kami siap menjual Sadeees ukuran 25 dan 75 gr. Juga sirup dan peyek yang biasa kami jual di depan rumah. Bazaar hari ini berjalan lancar walaupun terkesan membosankan. Acara hiburan hanya berupa lomba nyanyi anak. Pengunjung yang datang juga tidak terlalu ramai. Mungkin krn hujan yang terus mengguyur. Tapi lumayan lah, bisa kumpul rame-rame dan menghasilkan sales yang tidak sedikit. Tentunya juga banyak berfoto-foto. Haha..

Di bazaar yang berlangsung dari pukul 10 sampai 3 sore ini, booth Sadeees berhasil masuk di peringkat 3 besar dari total penjualan produk. Dan salah satu booth dengan design yang tidak biasa. Walaupun terasa lelah dan kulit yang menghitam, kami tetap semangat! Bahkan siap menghadapi bazaar hari kedua dengan strategi baru. Penasaran? Baca blog besok ya..

Kegiatan sore sampai malam hari di rumah kami manfaatkan untuk beristirahat dan kembali melakukan pengemasan Sadeees yang baru diproduksi. Kegiatan packaging kali ini dimaksudkan untuk menambah stock bazaar besok dan memenuhi pesanan dari warung sekitar yang tak kunjung henti. Hehe..

Kantuk menyerang. Padahal kami punya rencana di jam 12 mlm ini. Jadi kebetulan besok adalah ulang tahun bu Ayi! Seloyang kue tart beserta lilinnya sudah kami siapkan. Akhirnya, untuk membuka mata, kami habiskan waktu untuk berkunjung ke kang Nana. Kali ini kami masuk ke dalam rumah. Menikmati 200 channel tv yang ada disitu. Canggih ya? Haha.. Beneran banyak bgt channelnya. Dia pake parabola. Dari tv lokal, amerika, arab, india, oman, cuba, ceko, ada semua. Mantap! Walaupun si Abi William Nessia tetap ga kuat melawan kantuk. Mereka ketiduran di ruang tamu kang Nana. Hehe..

Pulang ke rumah, waktu masih menunjukkan pukul 22.30. Akhirnya kami putuskan untuk tidur dan memasang alarm. Tepat jam 12, kami terbangun, mengetuk kamar bu Ayi dan menyanyikan selamat ulang tahun. Bu Ayipun terkejut. Tersenyum sambil melawan kantuk. Tidak ada acara pemotongan kue, kamipun segera mengakhiri malam. Bersiap untuk bazaar besok.

Tunggu blog besok ya! Mohon maaf atas keterlambatan update.. Selamat malam!

Day 26

Jumat, 27 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah

08.00 Waktu Pulosari
Abi : “Jak.. Bangun Jak.. Katanya mau ikut kerja bakti?”
Jaka : (sambil nyubit perut sendiri) “Perut gw sakit bi, gw ga ikut ya?”
Abi : “Ya udah iya gpp.. Dika, temenin gw yuk, mau ga?”
Dika : “Gw harus ke Palasari bi, ada rapat rutin kan?”
Abi : “....... Wil?”
William : “Yang ngurus es batu buat sirup siapa dong kalo gw pergi?”
Abi : “Jadi gw sama siapa...?”

Haha.. Kasian Abi. Jadi pagi ini kami para mahasiswa pria, diminta Pak Uci Marshall sang Kepala Desa buat ikutan kerja bakti mengangkat batu dari jurang untuk melapisi jalan di daerah Pulosari bawah. Kasian si Abi berangkat sendiri, untungnya barengan sama si kelompok tetangga. Dia pergi kurang lebih 2 jam, dan pulang ke rumah dengan keadaan baju yang cukup kotor, kulit menghitam, disertai bulatan-bulatab keringat yang membentuk biji jagung. Hehe..

Menjelang siang, rasa sepi menyerang. Dika rapat ke Palasari, Manda Lidya ke rumah kelompok Frida sekalian nganter Angwen pulang, William sibuk ngurusin sirup, Pak Cecep sekeluarga termauk si TomPit juga punya kesibukan masing-masing. Cuma si Jaka yang setia duduk di atas sofa hijau jeblos di ruang tamu. Hehe..

Cukup statis sebenernya kehidupan hari ini. Dimulai jam 3 tepat, kami dapat menyingkatkan blog ini. Kenapa? Karena yg kami lakukan hanya packaging ratusan bungkus Sadeees untuk dijual di bazaar besok dan yang akan dibawa ke Jakarta hari Selasa nanti. Sempat terpotong makan, bermalas-malasan, ataupun sekedar bengong ga penting. Kegiatan ini baru selesai sekitar pukul 23.30.

Cukup menguras tenaga dan emosi. Kasur kapuk hanya satu-satunya tujuan tepat untuk mengakhiri malam yang melelahkan ini. Kecuali Jaka yang sudah terlelap di sofa sampai pagi. Haha.. Sekian dulu deh hari ini. Bazaar besok bakal lebih menguras tenaga nampaknya.. Ayo pada dateng ya! Hehe..

Good nite..