Day 27

Sabtu, 28 Februari 2009
written by : Muhamad Septiansyah

Hari terakhir di bulan Februari.. Pertanda 3 hari menuju kepulangan kami ke Jakarta. Tapi sebelum pulang, tantangan besar menanti. Saatnya Bazaar!

Bazaar ini diadakan di Balai Desa Palasari, diikuti oleh 14 kelompok untuk memamerkan dan menjual produk masing-masing. Diadakan selasa 2 hari. Hari ini dan besok. Tiap kelompok mendapat meja kecil ukuran 1,5 x 1 m. Dan dengan minimnya sumber daya karton dan alat hias lainnya, kami diharuskan men-design booth kami masing-masing sekreatif mungkin. Seru kan? Hehe..

Kemarin, kami sudah menyiapkan beberapa perlengkapan untuk menghias booth. Manda membawa karton display besar berwarna orange dari Jakarta. Kami manfaatkan untuk mendisplay tulisan Sadeee sebesar mungkin. Huruf S paling depan, kami susun dengan tempelan pisang yang dibentuk menjadi huruf S. Sementara sisa huruf lainnya kami manfaatkan karton berwarna kuning. Kami juga menempelkan stiker logo Sadeees. Tambahan hiasan berupa daun pisang beserta foto keluarga.

Pak Cecep tidak kalah kreatif, dia membuat rak display untuk produk Sadeees. Murni dibuat sendiri dari sisa-sisa kayu di rumah. Keren banget, terkesan elegan. Haha.. Dan yang paling menakjubkan, pagi-pagi tadi si Abi sama Pak Cecep, menebang satu buah pohon pisang, untuk tambahan hiasan booth kami di bazaar nanti. Jadi Sadeees ukuran 25 gr akan digantung di pohon pisang. Dan mereka yang ingin membeli, memetik sendiri Sadeeesnya dari si pohon.

Barang yang banyak, ditambah jauhnya jarak dari rumah kami ke Balai Desa Palasari, tidak memungkinkan kami untuk berjalan kaki. Jadilah kami langsung menghubungi mang Ade si juragan angkot kuning. Sangat disayangkan ternyata mang Ade juga lagi ga narik angkot. Sakit kayanya. Kamipun semakin bertambah pusing.

Tiba-tiba, terlihat sesosok pick-up warna biru yang biasa diparkir di rumah Umi, sedang dipanaskan. Kami langsung berniat untuk menumpang ke balai desa. Setelah bu Ayi mendapatkan orang yang bisa menyetir, akhirnya kami diantarkan! Hore! Dengan semangat, kami menaikkan seluruh perlengkapan stand Sadeees ke pickup. Setelah seluruh barang tersusun rapi (termasuk pohon pisang), kamipun satu persatu menaiki bak pick-up secara bergantian. Balai Desa! Kami datang! Haha..

Tenag dulu teman-teman, ternyata cobaan kembali melanda. Baru seperempat jalan menuju Balai Desa, mobilnya mogok. Hadoooh.. Alhasil kami harus mendorong di jalanan sempit setengah menanjak. Tenaga terkuat sudah dikeluarkan, tapi mobil tak kunjung menyala. Usut punya usut, ternyata bensinnya abis. Haduh! Pak Cecep langsung lari ke rumah warga setempat yang jual bensin. Momen ini kami manfaatkan buat foto-foto bareng si pick-up biru. Hehe..

Bensin datang! Langsung diminumkan ke si biru. Dan, tetap ga berhasil. Usut punya usut lagi, ternyata salah tangki bensin. Emang dasar mobil taun 80an yang udh dimodif sedemikian rupa. Tangki bensin yang berfungsi ternyata ada di belakang jok pengemudi. Aneh banget deh. Haha.. Setelah kurang lebih 20 menit, kami berhasil sampai di Balai Desa Palasari akhirnyaa..

Kami langsung menyiapkan booth. Begitu juga kelompok lainnya. Kami siap menjual Sadeees ukuran 25 dan 75 gr. Juga sirup dan peyek yang biasa kami jual di depan rumah. Bazaar hari ini berjalan lancar walaupun terkesan membosankan. Acara hiburan hanya berupa lomba nyanyi anak. Pengunjung yang datang juga tidak terlalu ramai. Mungkin krn hujan yang terus mengguyur. Tapi lumayan lah, bisa kumpul rame-rame dan menghasilkan sales yang tidak sedikit. Tentunya juga banyak berfoto-foto. Haha..

Di bazaar yang berlangsung dari pukul 10 sampai 3 sore ini, booth Sadeees berhasil masuk di peringkat 3 besar dari total penjualan produk. Dan salah satu booth dengan design yang tidak biasa. Walaupun terasa lelah dan kulit yang menghitam, kami tetap semangat! Bahkan siap menghadapi bazaar hari kedua dengan strategi baru. Penasaran? Baca blog besok ya..

Kegiatan sore sampai malam hari di rumah kami manfaatkan untuk beristirahat dan kembali melakukan pengemasan Sadeees yang baru diproduksi. Kegiatan packaging kali ini dimaksudkan untuk menambah stock bazaar besok dan memenuhi pesanan dari warung sekitar yang tak kunjung henti. Hehe..

Kantuk menyerang. Padahal kami punya rencana di jam 12 mlm ini. Jadi kebetulan besok adalah ulang tahun bu Ayi! Seloyang kue tart beserta lilinnya sudah kami siapkan. Akhirnya, untuk membuka mata, kami habiskan waktu untuk berkunjung ke kang Nana. Kali ini kami masuk ke dalam rumah. Menikmati 200 channel tv yang ada disitu. Canggih ya? Haha.. Beneran banyak bgt channelnya. Dia pake parabola. Dari tv lokal, amerika, arab, india, oman, cuba, ceko, ada semua. Mantap! Walaupun si Abi William Nessia tetap ga kuat melawan kantuk. Mereka ketiduran di ruang tamu kang Nana. Hehe..

Pulang ke rumah, waktu masih menunjukkan pukul 22.30. Akhirnya kami putuskan untuk tidur dan memasang alarm. Tepat jam 12, kami terbangun, mengetuk kamar bu Ayi dan menyanyikan selamat ulang tahun. Bu Ayipun terkejut. Tersenyum sambil melawan kantuk. Tidak ada acara pemotongan kue, kamipun segera mengakhiri malam. Bersiap untuk bazaar besok.

Tunggu blog besok ya! Mohon maaf atas keterlambatan update.. Selamat malam!

No comments:

Post a Comment